Saat ini website Badan Pusat Statistik sedang dalam proses integrasi dengan sistem internal, mohon maaf apabila beberapa layanan kami mengalami gangguan terutama pada koleksi publikasi yang kami sajikan.
Persentase penduduk miskin di Papua selama enam bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen poin yaitu dari 26,55 persen pada September 2019 menjadi 26,64 persen pada Maret 2020.
Persentase penduduk miskin di Papua untuk daerah perkotaan mengalami penurunan sebanyak 0,06 persen poin menjadi 4,47 persen (4,53 persen pada September 2019) sedangkan perdesaan naik sebanyak 0,14 persen poin menjadi 35,50 persen (35,36 persen pada September 2019).
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, baik perkotaan maupun perdesaan. Pada Maret 2020, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan sebesar 66,82 persen, sedangkan perdesaan sebesar 78,89 persen.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK Provinsi Papua di daerah perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, ikan kembung, dan daging ayam ras. Sedangkan komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK di perdesaan adalah ketela rambat/ubi, beras, rokok kretek filter, daging babi, dan daging ayam ras.
Pada periode September 2019 - Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan naik. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan antar penduduk miskin semakin bertambah dibanding periode sebelumnya.