Saat ini website Badan Pusat Statistik sedang dalam proses integrasi dengan sistem internal, mohon maaf apabila beberapa layanan kami mengalami gangguan terutama pada koleksi publikasi yang kami sajikan.
Pada
bulan Maret 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua naik 0,19
persen dengan indeks NTP sebesar 101,54. Kenaikan terjadi karena indeks
harga dibayar petani (𝐼𝑏) lebih kecil dari indeks harga diterima
petani (𝐼𝑡).
NTP Nasional Maret 2020 sebesar 102,09 atau mengalami penurunan -1,22 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
NTP
Provinsi Papua bulan Maret 2020 menurut subsektor yaitu: NTP Subsektor
Tanaman Pangan 101,19; NTP Subsektor Hortikultura 95,31; NTP Subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat 97,73; NTP Subsektor Peternakan 108,77; dan
NTP Perikanan 109,21. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci
menjadi NTP Perikanan Tangkap 109,65 dan NTP Perikanan Budidaya 101,91.
Dari
34 provinsi yang dilakukan penghitungan NTP pada Maret 2020 menunjukkan
bahwa 6 provinsi mengalami peningkatan NTP sementara 28 provinsi
lainnya mengalami penurunan NTP dimana Maluku Utara tercatat mengalami
kenaikan NTP tertinggi yaitu 0,76 persen dan Riau tercatat mengalami
penurunan terbesar yaitu sebesar -3,51 persen.
Pedesaan Papua pada Maret 2020 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,20 persen.
Dari
34 provinsi diketahui 18 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 16
provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan. Inflasi perdesaan
tertinggi terjadi di Provinsi DIY yaitu sebesar 0,65 persen dan deflasi
perdesaan terbesar terjadi di Provinsi Bali yaitu turun sebesar -0,43
persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Papua pada Maret 2020 adalah 103,42 atau turun sebesar -0,01 persen.